Jumat, 10 September 2010

PENAMBAHAN PENDUDUK DI DAERAH KOTA & KAB. JAYAPURA

MEMPERSEMPIT DAN MERUSAK DANAU SENTANI

Danau Sentani merupakan sebuah danau yang sangat terkenal di Papua, Indonesia bahan sampai ke Manca Negara. Danau Sentani terletak antara dua wilayah administrasi yaitu Wilayah Kabupaten Jayapura dan Wilayah Kota Jayapura. Saya sendiri sudah delapan tahun berada di Jayapura, hampir sebagian daerah Jayapura sudah saya sampai, mulai dari daerah kota hingga kedaerah pelosok. Bahkan pada ulang tahun saya yang ke Sembilan belas, saya rayakan di tengah hutan Jayapura yaitu disekitar daerah Kaki Gunung Cykloop mendekati daerah Ormu. Waktu itu tanggal 24 Mei 2007, kami ada kegiatan Eksplorasi Nikel dengan Geologist Cina.

Sebagian orang yang tinggal di Jayapura mengatakan, Jayapura sangat Indah dan khas dengan kehadiran Danau Sentani. Terutama orang asli Suku Sentani sangat menghormati dan menjaga Danau Sentani, menurut hasil diskusi saya beberapa pekan lalu dengan sebuah keluarga orang asli Sentani yang tinggal disekitar daerah Yoka. Mereka mengatakan bahwa Danau Sentani sangat berarti bagi kehidupan mereka, sehingga banyak leluhur mereka yang sudah menjadi korban untuk memperebutkan Danau Sentani.

Pertambahan penduduk yang kian hari-kian bertambah di daerah daerah Kota Maupun Kabupaten Jayapura. Mengakibatkan sehingga pencemaran dan kerusakan lingkungan disekitar daerah Jayapura sangat meningkat.


Kerusakan Danau Sentani……….!!!

Kerusakan Danau Sentani sudah sangat terlihat jelas, dari hasil penelitian saya bahwa; ada sebagian daerah yang dulunya merupakan daerah danau kini telah berubah bentuk menjadi daerah daratan untuk lokasi pemukiman, dengan demikian sehingga luasan Danau Sentani sudah semakin berkurang yaitu 36,78 km2. Nilai luasan ini merupakan data tahun 2008, diperkirakan luasan ini berbeda dengan data dibeberapa tahun sebelumnya.

Beberapa muara sungai-sungai besar yang berada disekitar daerah Expo Waena (Kota Jayapura), Jembatan II, Kali Harapan dan Daerah Kabupaten Jayapura merupakan pintu masuk berbagai sampah dan kotoran yang mengakibatkan sehingga sedikit demi sedikit Danau Sentani sudah mulai tercemar. Infomasi ini didasarkan atas hasil penelitian pribadi saya dan data penelitian terakhir dari sebuah istansi pemerintah terkait yang mengatakan hal sama, ketika saya mewakili sebuah perusahaan Gol Placer (perusahaan emas) untuk melakukan persentase laporan Eksplorasi dan Laporan Studi Kelayakan di sekitar daerah Sentani Kabupaten Jayapura beberapa lalu. Laporan dinas terkait bahwa kadar garam, PH, salinitas, pencahayaan dan suhu pada Air Danau Sentani sudah mengalami perubahan sehingga ada sebagian ikan serta biota danau lainya yang mati secara perlahan dan sedikit demi-sedikit mulai punah.

Aktifitas penambangan, pembakaran hutan dan penebangan pohon secara liar mengakibatkan berkurangnya debit air yang masuk kedaerah Danau Sentani, sehingga mempercepat proses pendangkalan pada beberapa daerah disekitar danau. Misalnya disekitar daerah Jembatan II yang terletak di Jln. Abepura-Sentani selalu berwarna coklat , karena hulu sungai yang berada disekitar daerah Buper terdapat beberapa tambang liar emas (pendulangan) dan beberapa perusahaan lain disekitar Kali Harapan. Menurut informasi masyarakat bahwa Kali Harapan merupakan sebuah sungai Permanen yang menagalir tiap tahun, sehingga dulu Masyarakat bisa menggunakan perahu sampai kedaerah Hulu Sungai Harapan. Namum dengan adanya perusahaan tambang, dengan sistem penambangan yang tidak sempurna mengakibatkan debit air sungai berkurang bahkan kering total. Selain pada kedua daerah tersebut masih terdapat, beberapa perusahaan tambang dan penambang-penambang liar batuan serta emas yang berada disekitar Kab. Jayapura yang menyebabkan proses sedimentasi dan Pendangkalan Danau Sentani.

Peta kedalaman (batimetri) Danau Sentani pada tahun 2008 (sumber data peta topografi Kab. Jayapura).

Foto udara lokasi penambangan emas/lok. dulang disekitar daerah Buper yang menyebabkan pencemaran disekitar daerah Jembatan II.


Kondisi air disekitar daerah muara sungai Jembatan II Jln. Abepura-Sentani yang selalu berwarna coklat akibat aktifitas penambangan emas didaerah Buper.

Lokasi penambangan disekitar daerah Harapan Kab. Jayapura, yang juga berpotensi mempercepat proses sedimentasi pada daerah muara yang berhubungan dengan Danau Sentani.


Limbah sampah pada sebuah sungai yang bermuara ke Danau Sentani, disekitar daerah Expo, Waena.



Limbah sampah dipinggiran Danau Sentani disekitar Daerah Yoka


Ini adalah sekedar masukan buat semua pembaca blog ini yang kebetulan bertempat tinggal di Jayapura Papua, untuk tolong menjaga kelestarian dan keindahan Danau Sentani. Kepada pemerintah dan Dinas terkait untuk memperhatikan muara-muara sungai yang masuk ke daerah Danau Sentani kemudian, membatasi masyarakat pendatang yang ingin bertampat tinggal disekitar pinggiran Danau Sentani. Biar keidahan Danau yang cantik bagaikan ratu ini tetap terjaga.

Saya inggin sekali menghitung jumlah material dan sampah yang tiap harinya masuk ke Danau Sentani, Saya juga ingin melakukan beberapa pengujian-pengujian leb, PH, Suhu dan lain-lain serta pengukuran batimetri ulang disekitar Danau Sentani. Namun terkendala peralatan dan biaya. Ini hanya garis besar penelitian saya, mudah-mudahan ini bermanfaat guna penelitian lebih lanjut. Mohon maaf jika terjadi kesalahan pengetikan, pengurangan huruf dan pengulangan kata yang berlebihan.

Bay Alon Quartz (Marlon)